Menurut silsilahnya, Guru Bangil merupakan zuriat ke-8 dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, dari istri Al-Banjari yang kedua, yang bernama Tuan Bidur. Moyang Guru Bangil yang bernama Sa'idah adalah anak dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan Tuan Bidur.
Judul Kitab yang kini diabadikan menjadi nama Mesjid terbesar di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Kitab ini menjadi panduan bagi tak sedikit pengajian keagamaan di Asia Tenggara. Ulama kelahiran Martapura, 13 Syafar 1122 Hijriah yang kenyang menggali ilmu keislaman di Makkah dan Madinah , pengaruhnya tak hanya tertanam pada masyarakat Kalimantan
Diriwayatkan, pada waktu Sultan Tahlilullah (1700 - 1734 M) memerintah Kesultanan Banjar, suatu hari ketika berkunjung ke kampung Lok Gabang. Sultan melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang asyik menulis dan menggambar, dan tampaknya cerdas dan berbakat, dicerita-kan pula bahwa ia telah fasih membaca Al-Quran dengan indahnya.
Beliau mendapat beberapa julukan, di antaranya Matahari Islam Nusantara dan Mercusuar Islam Kalimantan. "Melihat perjuangan, pemikiran, dan karya besar di sepanjang perjalanan hidup Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, kami tidak meragukan jasa-jasa beliau sehingga wajar banyak rekomendasi untuk menjadikan beliau sebagai pahlawan nasional
.