Miturut crita pedhalangan, Bima (Werkudara) dilairaké wujud bungkus. Jaman isih cilik urip ing Astina, nanging sakwisé ditundhung déning Korawa, Bima lan sedulur-seduluré dibuwang lang pungkasané bisa babat Alas Mertani.Baca juga: Angka 1 sampai 100 dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Kromo serta Filosofinya. Dalam unggah-ungguh basa Jawa, penutur akan terikat dengan aturan berbahasa yang terkait kedudukan pembicara dan lawan bicara. Secara sederhana, dalam kosakata bahasa Jawa sehari-hari dikenal dua tingkatan yaitu bahasa Jawa Ngoko dan bahasa Jawa Krama.
1. Ngoko Lugu. Ngoko lugu merupakan tingkatan pertama dan paling dasar dalam bahasa Jawa. Bahasa ini hanya diterapkan untuk komunikasi dengan orang yang lebih muda atau orang yang kedudukannya setara, misalnya antara orangtua dengan anak, majikan dengan ART-nya, atau sesama teman yang sudah dekat dan akrab.
1. Menerima, mensyukuri, menghayati, dan mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa. Jawa dan menggunakannya secara lisan maupun tulisan melalui Crita Wayang Bima. Bungkus. 2. Menunjukkan perilaku akhlak mulia, percaya diri, dan tanggung jawab, peduli (gotong. royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif dalam menggunakan. .