Pertambangan merupakan kegiatan eksplorasi alam yang salah satunya membutuhkan beberapa dokumen penting agar bisa berjalan sesuai prosedur. Salah satunya adalah dokumen izin usaha pertambangan IUP. Kewajiban perusahaan memiliki IUP ini agar segala kegiatan aktifitas yang dilakukan terutama dalam hal ekplorasi penambangan berjalan sesuai aturan berlaku dan memiliki legalitas yang sah dimata demikian, masih banyak di lapangan perusahaan-perusahaan belum mengantongi IUP. Bahkan, aktifitas penambangan yang dilakukan berdampak buruk terhadap lingkungan karena ekplorasi maupun ekploitasi Usaha PertambanganApa itu IUP?IUP merupakan kepanjangan dari Izin Usaha Pertambangan. Kepemilikan IUP ini memiliki peran penting bagi sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, terutama pada aktifitas penambangan. IUP wajib dimiliki perusahaan bila ingin menjalankan aktifitas penambangan, baik penambangan mineral untuk logam atau non logam, bahkan batu merupakan bentuk izin khusus bagi perusahaan penambang yang menjalankan aktifitas eksplorasi agar legal secara hukum dan tidak bertentangan dengan aturan yang Biaya Pembuatan IUP?Biaya jasa pengurusan pembuatan IUP sangat terjangkau dengan kegiatan pertambangan Anda. Adapun biaya tersebut diluar biaya lain-lain seperti biaya pengadaan dokumen persyaratan. Untuk proses lama penerbitan sekitar 17 hari kerja setelah terbit nomor resi atau pemberitahuan tanda terima yang diterbitkan oleh Dinas PTSP. Agar perusahaan Anda dapat berjalan dengan lancar dan tidak kena denda administratif hukum maka segeralah mengajukan pembuatan IUP. Perusahaan dapat mengajukan IUP dengan mudah dan praktis. Caranya dengan menunjuk jasa pengurusan IUP agar prosesnya cepat dan efisien. Prosedur Pengurusan IUPDokumen yang harus dilengkapi untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan meliputi syarat administratif yang diantaranya dokumen, syarat teknis, dan finansial. Secara Administratif, perusahaan yang ingin mengajukan izin usaha pertambangan wajib melampirkan surat permohonan pengajuan izin, melampirkan profil perusahaan, wajib memiliki nomor NPWP, serta memiliki Akta pendirian perusahaan terkait. Kelengkapan teknis yang harus dipenuhi mencakup lampiran daftar riwayat hidup, pernyataan sebagai tenaga ahli khususnya bidang pertambangan atau geologi. Selain itu, berkas yang harus dipenuhi juga menyerahkan peta WIUP yang didasarkan pada aturan yang materi finansial, perusahaan harus memiliki bukti penjaminan kesungguhan dalam aktifitas eksplorasi. Perusahaan juga wajib memberikan pembayawan nilai kompensasi atas hasil pelelangan WIUP yang diperoleh. Jasa Pengurusan IUPUntuk mempermudah mendapatkan IUP Anda bisa dengan cepat melalui jasa pengurusan IUP yang terpercaya dan profesional. Hal ini penting karena dalam dunia bisnis perizinan sangat penting namun pengurusannya juga susah-susah gampang. Bahkan, harus menguras banyak tenaga dan waktu selama mengajukannya. Oleh karena itu, cara praktisnya cukup serahkan pada jasa pengurusan IUP yang sudah profesional di bidangnya ini. Anda cukup sediakan berkas dokumen yang sudah ditentukan dan jasa pengurusan IUP akan membantu memproseskan untuk perusahaan Anda. Perlu diketahui bahwa masa berlaku izin usaha pertambangan dapat berlangsung 20 tahun. Untuk perpanjangan dapat berlangsung untuk dua kali durasi 10 tahun per perpanjangan. Jadi perusahaan dapat menjalankan aktifitas pertambangannya selama 40 tahun. Demikianlah sekilas informasi seputar Syarat dan Biaya Pembuatan IUP yang dapat membantu Anda dalam menjalankan pengurusan IUP segera. Agar teknis dilapangan tidak terkendala dan tidak berbenturan dengan peraturan yang ada.
prosedur waktu dan biaya pengurusan perizinan. Melalui pendekatan perudang-undangan dan konseptual, peneliti mengkaji problematika perizinan dalam mengeluarkan izin usaha pertambangan, telah mengkondisikan kepala daerah menjadi “raja-raja kecil” di daerahnya.(Gunawan Sardjito, 2009). Izin Usaha Pertambangan mayoritas Jasa Kepengurusan IUP IUP Keberadaan jasa pengurusan IUP dapat membantu perusahaan yang fokus pada bidang aktivitas penambangan mineral baik itu logam maupun non logam serta batu bara. Layaknya bidang usaha lainnya, bisnis pertambangan juga memerlukan izin secara khusus. IUP alias Izin Usaha Pertambangan yaitu bukti bahwa perusahaan Anda memang mengadakan aktivitas eksplorasi tambang secara legal dan tidak menyalahi aturan. Pada kenyataannya, masih banyak pertambangan belum memiliki izin ini. Perusahaan yang melakukan kegiatan penambangan secara ilegal dan tanpa izin tentunya dapat memberikan dampak buruk khususnya bagi lingkungan. Hal ini karena mereka melakukan eksplorasi maupun eksploitasi secara semena-mena. Usaha pertambangan tentunya memang memiliki daya tarik tersendiri karena keuntungannya begitu menarik. Meski demikian, sebagai masyarakat yang baik bisnis Anda harus memiliki legalitas, maka perlu mengantongi perizinan IUP ini. Definisi IUP yang Perlu Anda Ketahui Jasa Kepengurusan IUP Dan definisi dari IUP atau Izin Usaha Pertambangan ialah status legalitas bagi suatu pihak tertentu guna mengadakan observasi, studi kelayakan, hingga aktivitas eksplorasi khususnya berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Beberapa yang memungkinkan menerima jenis perizinan ini antara lain badan usaha mencakup perusahaan swasta maupun milik pemerintah baik Negara maupun Daerah. Selain itu, koperasi dan juga individu alias perseorangan. Perseorangan tersebut bisa jadi seorang individu berkewarganegaraan Indonesia WNI, perusahaan komanditer, maupun firma. Untuk mengajukan IUP ini, Anda dapat menunjuk jasa pengurusan IUP agar lebih praktis. Sementara itu, pemberian IUP kepada para pihak yang mengajukan yaitu jika sudah menerima izin WIUP. Maka dari itu, Anda terlebih dahulu harus mengajukan WIUP Wilayah Izin Usaha Pertambangan. Dalam satu area WIUP, terdapat kemungkinan adanya penerbitan IUP satu atau lebih dari satu. Berdasarkan peraturan yang tertuang dalam Undang-Undang mineral dan batu bara Minerba, ada dua tahapan IUP. Tahap pertama adalah Izin Usaha Pertambangan eksplorasi, yaitu aktivitasnya mencakup penyelidikan, eksplorasi, dan juga studi kelayakan. Sedangkan tahap kedua yaitu operasi produksi, yakni mencakup aktivitas dari konstruksi, penambangan, sampai penjualan. Cara Mengajukan IUP untuk Badan Usaha Untuk mengajukan jenis perizinan ini, Anda perlu memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan ini meliputi syarat administratif berupa dokumen-dokumen penting, syarat teknis, serta finansial. Berikut ini informasi detailnya. Syarat Administratif Berikut syarat administratif untuk pengajuan permohonan IUP bagi badan usaha baik swasta maupun milik pemerintah antara lain surat permohonan pengajuan izin, profil perusahaan, NPWP, akta pendirian badan terkait. Selain itu, perlu menyerahkan juga surat keterangan domisili tempat usaha tersebut berdiri yang terdapat legalisir asli, serta daftar nama-nama direksi serta para pemegang saham perusahaan. Syarat Teknis Berikutnya syarat teknis terdiri dari daftar riwayat hidup, surat pernyataan sebagai tenaga ahli khususnya pada bidang pertambangan maupun geologi minimal selama 3 tahun. Syarat lainnya yaitu menyerahkan peta WIUP berdasarkan aturan yang berlaku. Syarat Finansial Sementara persyaratan finansialnya yaitu bukti adanya penjaminan kesungguhan dalam aktivitas eksplorasi. Selain itu juga membayar nilai kompensasi sesuai dengan hasil pelelangan WIUP. Pentingnya Jasa Pengurusan IUP Dalam Bisnis Mengingat bahwa mengurus perizinan bukanlah suatu hal mudah dan memerlukan waktu serta tenaga tersendiri, maka tidak ada salahnya jika Anda menyewa jasa pihak ketiga. Jasa tersebut untuk mengurusi pengajuan perizinan tersebut. Dengan adanya bantuan dari jasa tersebut, maka Anda dapat lebih fokus pada kegiatan perencanaan bisnis hingga aktivitas produksi. Masa berlaku Izin Usaha Pertambangan sendiri paling lama yaitu 20 tahun. Masa berlaku tersebut dapat diperpanjang hingga dua kali dengan durasi 10 tahun per perpanjangan. Untuk membuat kegiatan usaha baik itu proses eksplorasi ataupun penambangan lancar, pertimbangkan menyewa jasa pengurusan IUP saja. Baca Juga Izin Bahan Peledak INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI Hubungi Kami Call / WA +62 811-1928-942 Email info dataRencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) di bidang Pertambangan Mineral dan Batubara; data Izin Usaha di bidang Pertambangan Mineral dan Batubara; Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi dan Laporan Kegiatan Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi. OPD Pemilik/Pemberi Data : Periode Data : Tahunan. ELEMEN: Latar Belakang IUP eksplorasi adalah izin yang diberikan untuk kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan dalam rangka pertambangan. Menurut Pasal 29 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara “PP 23/2010”, IUP eksplorasi diberikan berdasarkan permohonan dari badan usaha, koperasi, dan perseorangan yang telah mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan WIUP. Jangka waktu masing-masing IUP eksplorasi berbeda sesuai dengan jenis tambang yang ada pada wilayah tersebut. Pasal 42 UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara “UU Minerba” mengatur bahwa IUP eksplorasi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan untuk jangka waktu paling lama 8 tahun, sedangkan untuk non-logam paling lama 3 tahun, dengan pengecualian terhadap non-logam jenis tertentu yang dapat diberikan IUP selama 7 tahun. Untuk pertambangan batuan, dapat diberikan IUP selama 3 tahun, dan 7 tahun untuk pertambangan batubara. Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan, pemegang IUP eksplorasi yang mendapatkan mineral atau batubara yang tergali wajib melaporkan kepada pemberi IUP. Permohonan IUP Setelah Perolehan WIUP Dalam Pasal 30 PP 23/2010, diatur bahwa dalam jangka waktu paling lambat 5 hari kerja setelah penetapan pengumuman lelang, pemenang lelang WIUP mineral logam atau batubara harus memohonkan IUP eksplorasi kepada Menteri, gubernur, atau bupati. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, pemenang lelang WIUP akan dianggap gugur dan uang jaminan kesungguhan yang sebelumnya sudah disetor akan menjadi milik Pemerintah. WIUP lalu akan ditawarkan kepada peserta lelang urutan berikutnya secara berjenjang dengan syarat nilai harga kompensasi data informasi sama dengan harga yang ditawarkan oleh pemenang pertama. Gubernur akan menyampaikan penerbitan peta WIUP mineral bukan logam dan/atau batuan yang dimohonkan, kepada bupati/walikota untuk mendapatkan rekomendasi dalam rangka penerbitan IUP eksplorasi. Pemohon yang telah mendapatkan peta WIUP beserta batas dan koordinat harus menyampaikan permohonan IUP eksplorasi kepada yang berwenang, paling lambat 5 hari kerja setelah penerbitan peta tersebut. Jika hal tersebut tidak dilakukan, pemohon dianggap gugur dan uang pencadangan akan menjadi milik Negara dan WIUP menjadi wilayah terbuka. Johan Kurnia Prosedur Pemberian Izin Usaha Pertambangan IUP Eksplorasi / 5 5 1 / 5 2 / 5 3 / 5 4 / 5 5 / 5 1 vote, avg. rating 85% scoreJasaPengurusan Izin Usaha Pertambangan DI Kalimantan Timur,Berau,Kelay,Long Beliu
Persyaratan teknis apa saja yang harus dipenuhi oleh perusahaan tambang yang sudah berdiri contoh freeport untuk membangun smelter, dan juga perusahaan baru yang akan membangun smelter?Dear Saudara penanya,Berdasarkan pertanyaan Anda di atas, maka dapat kami uraikan jawabannya dengan memisahkan antara persyaratan bagi perusahaan baru yang akan membangun smelter dengan persyaratan bagi perusahaan tambang yang sudah berdiri. Penjelasannya adalah sebagai berikutA. Perusahaan Baru yang akan membangun smelterDalam hal ini, kami mengasumsikan bahwa perusahaan baru ini adalah perusahaan yang tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi “IUP OP”, namun perusahaan tersebut ingin membangun smelter karena ingin memiliki usaha di bidang pengolahan dan pemurnian hasil ini dapat membangun smelter dengan terlebih dahulu memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian “IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian”. Hal-hal yang harus dilakukan perusahaan tersebut untuk memperoleh IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian adalah i Melampirkan surat permohonan pengajuan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian;ii Melengkapi keterangan di dalam formulir pengajuan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian; daniii Melengkapi checklist dokumen permohonan pengajuan IUP OPK Pengolahan dan dokumen yang harus dilampirkan dan izin yang harus dimiliki dalam Permohonan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian Mineral adalah1. Profil Perusahaan dengan mencantumkan a. Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan- Pertambangan dan Perdagangan pengolahan komoditas mineral yang dituju- Susunan Direksi Perusahaan- Pemegang Sahamb. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWPc. SIUPd. Surat Keterangan Domisilie. Tanda Daftar Perusahaanf. Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dari yang Berwenang2. Memorandum of understanding “MoU”/Perjanjian Jual Beli Antara Pemohon IUP Operasi Produksi Khusus dengan Pemegang IUP Operasi Produksi yang masih berlaku, dengan dataa. Spesifikasi Bahan Galianb. Volume Tonasec. Jangka Waktu MOU/Perjanjiand. Bermaterai Cukup3. MoU/Perjanjian Jual Beli/Purchase Order Antara Pemohon IUP Operasi Produksi Khusus dengan Pembeli End User yang masih berlaku, dengan dataa. Spesifikasi Bahan Galianb. Volume Tonasec. Tujuan Penjualand. Jangka Waktu MoU/Perjanjian4. Legalitas IUP Produksi SK IUP Operasi Produksi yang telah teregistrasi di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara/Clean and Clear CNC Data Teknis Pemilik Tambang/IUP Operasi Produksi Cadangan/Sumber Daya – Kapasitas Produksi – Surat Persetujuan Amdal atau FS/Studi Kelayakan6. Laporan Finansial Perusahaan Pemegang IUP Operasi Produksia. Bukti Pembayaran Iuran tetap 3 tiga tahun terakhirb. Bukti Pembayaran royalti 3 tiga tahun terakhir7. Perizinan Industri/Perizinan berdirinya pabrik8. Laporan Keuangan Perusahaan 3 Tahun Terakhir9. Laporan RKAB tahun terakhir dilegalisir dari Dinas Pertambangan setempat AMDAL atau UKL dan FS/Studi Kelayakan Pabrik yang dikeluarkan oleh Pejabat Tenaga AhliKetentuan mengenai anggaran dasar bagi perusahaan yang ingin mendapatkan IUP OPK Pengolahan dan PemurnianBerdasarkan Surat Edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor di dalam Poin D dijelaskan bahwa Badan Usaha yang akan mendapatkan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam akta pendiriannya harus mencantumkan bergerak di bidang usaha pertambangan khususnya di bidang pengolahan dan pemurnian mineral dan/atau batubara serta dapat digabung dengan sektor perindustrian, perdagangan, perhubungan, energi, dan penanaman Perusahaan tambang yang sudah berdiriDalam hal ini, kami mengasumsikan bahwa tambang yang sudah berdiri ini adalah perusahaan yang sudah memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi “IUP OP” dan perusahaan tersebut ingin membangun smelter untuk melakukan pengolahan dan pemurnian terhadap hasil produksi dengan perusahaan yang tidak memiliki IUP OP, maka perusahaan yang sudah memiliki IUP OP tidak perlu mendapatkan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan yang sudah termasuk di dalam cakupan IUP OP. Hal ini didasarkan pada Pasal 34 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang menyatakan“IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan”Hal ini didukung juga oleh Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang menyatakan“Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan”Oleh karena itu, perusahaan tersebut tidak perlu lagi mengajukan permohonan untuk mendapatkan IUP OPK pemurnian dan pengolahan. Meskipun demikian, Perusahaan tersebut tetap harus mengurus Perizinan Industri/Perizinan berdirinya Pabrik yang diatur oleh Kementerian Perindustrian dan juga Pemerintah Daerah setempat di daerah smelter direncanakan untuk dibangun. Hal ini dikarenakan Smelter dianggap sebagai sebuah Hal-Hal lain yang perlu diperhatikanDapat kami sampaikan bahwa pada dasarnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral “ESDM” tidak memiliki standar yang resmi dalam proyek pembangungan Smelter. Namun, berdasarkan konfirmasi verbal kami kepada pihak Kementerian ESDM, ada hal-hal tertentu yang menjadi fokus dan kriteria utama dalam menilai kelayakan suatu rencana pembangunan Smelter. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikutI. DanaDana atau nilai investasi adalah fokus utama di dalam pembangunan Smelter. Pembangunan Smelter adalah proyek yang membutuhkan dana yang sangat besar. Berdasarkan beberapa literatur yang kami dapatkan, banyak Smelter yang telah ada di Indonesia memiliki nilai investasi lebih dari Rp1 Pasokan Listrik/Power PlantPasokan listrik ini harus diperhatikan karena Smelter membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar. Oleh karena ini biasanya sebagian besar nilai investasi dari proyek smelter akan dialokasikan untuk pembangunan Power Plant untuk memasok kebutuhan listrik dari smelter tersebut. Mengenai penyediaan tenaga listrik ini juga harus memperhatikan ketentuan dari Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Ketersediaan Bahan BakuHal ini juga menjadi sangat penting karena jangan sampai ketika Smelter sudah dibangun tetapi bahan baku komoditas yang akan diolah terhenti suplainya sehingga tidak dapat beroperasi dan merugikan pemilik yang dapat kami sampaikan, 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik4. Surat Edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor Tahun 2011 tentang Klasifikasi Badan Usaha di Bidang Pertambangan dalam Akta Pendirian Badan Usaha .